Senin, 14 Juni 2010

Dalil Kewajipan Untuk Mengetahui Juga Kesesatan Yang Terjadi Dalam Umat Islam

Dalil Kewajipan Untuk Mengetahui Juga Kesesatan Yang Terjadi Dalam Umat Islam Atas Dasar Persediaan Dan Agar Dapat Menghindarkan Diri Daripadanya

Dari Hudzaifah Ibnul Yaman Radhiallahu Ta'ala 'Anhu berkata: Orang-orang (para
shahabat) selalu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam tentang
kebaikan. Sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan karena aku
khawatir kejelekan itu akan menimpaku.

Maka aku pun bertanya ; Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami dahulu tenggelam
dalam kehidupan jahiliyah dan kejelekan, kemudian Allah menganugerahkan kepada
kami kebaikan (Al-Islam) ini. Apakah setelah adanya kebaikan ini akan ada
kejelekan?

Beliau bersabda : 'Ya'.

Aku pun berkata : Dan apakah setelah kejelekan itu akan ada kebaikan lagi?.

Beliau bersabda : Ya, namun padanya terdapat kesuraman (pergeseran dalam agama).
Aku berkata : Apa bentuk kesuraman itu ?.

Beliau bersabda : Adanya suatu kaum yang berprinsip dengan selain Sunnahku dan
mengambil petunjuk dengan selain petunjukku. Engkau mengetahui apa yang datang
dari mereka dan bisa mengingkari.

Aku pun berkata : Apakah setelah adanya kebaikan itu akan ada kejelekan lagi?.
Beliau bersabda : Ya, munculnya sekelompok da'i yang berada di pintu-pintu
jahannam. Barangsiapa menyambut ajakan mereka, niscaya mereka akan
melemparkannya ke dalam Jahannam itu.

Aku berkata : Wahai Rasulullah, apa nasehatmu jika aku mendapati kondisi seperti itu
?.

Beliau bersabda : Berpegang teguhlah dengan Jama'ah kaum Muslimin dan imam
(pemimpin) mereka.

Aku berkata : Bagaimana jika mereka (kaum muslimin) tidak mempunyai jamaah dan
imam ?

Beliau bersabda : Hendaknya engkau tinggalkan semua kelompok-kelompok (yang
menyeru kepada kesesatan) itu, walaupun engkau terpaksa harus menggigit akar
pohon, sampai kematian mendatangimu dan engkau dalam keadaan seperti itu".

[Riwayat Al-Bukhari No. 7084 dan Muslim No. 1847, dengan lafadz Muslim].
Ditulis sekitar 2 bulan yang lalu · Komentari · Tidak SukaSuka
Anda dan 2 orang lainnya menyukai ini.
Tulis komentar...
Perhatikanlah Amalanmu Semasa Didunia,Krn Stp Kebaikan Atau Kejahatan Sebesar Dzarrah Pun Akan Dihisab Oleh Allah Diakhirat
Bagikan
22 April 2010 jam 0:48
Perhatikanlah Amalanmu Semasa Didunia,Kerana Setiap Kebaikan Atau Kejahatan Sebesar Dzarrah Pun Akan Dihisab Oleh Allah Diakhirat

يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ (6) فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8

Allah berfirman:"Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka,Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya,Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula" (Al-Zalzalah 99:6-8)

Ibnu Kathir menafsirkan ayat ini "Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam/berkelompok-kelompok" dengan berkata, "yakni manusia kembali dari tempat hisab masing-masing secara berkelompok-kelompok dan bermacam-macam.Ada yang sengsara,kerana orang ini diperintahkan menuju neraka.Ada pula yang berbahagia,kerana diperintahkan menuju syurga" As-Suddi berkata: "Lafzh 'أَشْتَاتًا' ertinya secara bergolong-golongan" [Ad-Durrul Mantsurr (VIII/593)]

Selanjutnya firman Allah swt "لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ" yang bermaksud "supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka",yakni agar mereka dibalas sesuai dengan amal mereka masing-masing pada waktu didunia.Amal baik dibalas baik,dan amal buruk dibalas buruk"

Kerana itu Allah berfirman:

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya,Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula"

Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra,bahawa Rasulullah saw bersabda,

الخيل لثلاثة : هي لرجل أجر و لرجل ستر و على رجل وزر فأما الذي هي له أجر فرجل ربطها في سبيل الله فأطال لها في مرج أو روضة فما أصابت في طيلها من المرج و الروضة كانت له حسنات و لو أنها قطعت طيلها فاستنت شرفا أو شرفين كانت آثارها و أرواثها حسنات له و لو أنها مرت بنهر فشربت و لم يرد أن يسقيها كان ذلك له حسنات و رجل ربطها تغنيا و سترا و تعففا ثم لم ينس حق الله في رقابها و ظهورها فهي له ستر و رجل ربطها فخرا و رياء و نواء لأهل الإسلام فهي له وزر

"Kuda itu untuk tiga orang: 1)Bagi seseorang,kuda itu menjadi sumber pahala baginya. 2)Bagi seorang lagi,kuda itu menjadi penutup. 3)Dan bagi orang ketiga,kuda itu menjadi penyebab dosa. Adapun seseorang yang mendapatkan pahala dari kudanya adalah seseorang yang mengikat kuda nya dijalan Allah,dia menggembalakannya dipadang rumput atau diperkebunan dalam waktu yang lama.Apa yang terjadi pada kuda itu selama ia berada dipadang rumput atau diperkebunan tersebut,maka hal itu menjadi kebaikan-kebaikan pada pemiliknya.Jika masa pengembalaannya terputus,lalu kuda itu berjalan satu atau dua langkah,maka jejak dan kotorannya menjadi sumber pahala pada pemiliknya.Seandainya kuda itu melintas disebuah sungai dan ia minum disana.Padahal pemiliknya tidak berniat untuk memberinya minum,maka hal itu menjadi sumber pahala baginya. Ada juga orang yang memelihara kuda untuk memenuhi keperluan hidup nya dan menjaga kehormatannya,tetapi dia tidak melupakan hak Allah pada leher dan punggungnya.Maka kuda ini menjadi penutup bagi pemiliknya. Sedangkan orang yang memelihara kuda kerana sombong, riya' dan membanggakan diri terhadap orang lain,maka kuda itu menjadi sumber dosa baginya"

Lalu Rasulullah saw ditanya tentang keldai,maka beliau bersabda:

ما انزل علي فيها شيء إلا هذه الآية الجامعة الفاذة ( فمن يعمل مثقال ذرة خيرا يره ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره

"Allah tidak menurunkan apa pun tentang hal tersebut,kecuali apa yang tersendiri tapi luas cakupannya,iaitu "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya,Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula" [HR Muslim, (II/680) no. 987]

Dalam sahih Al-Bukhari dari 'Adi secara marfu':

اتقوا النار ولو بشق تمرة فمن لم يجد فبكلمة طيبة

"Jagalah diri kalian dari api neraka walaupun dengan (menshadaqahkan) separuh kurma, dan walaupun dengan ucapan yang baik" [HR Bukhari no. 7512, dalam Fathul Bari (III/332)]

Dan dalam Shahih Muslim disebutkan:

لا تحقرن من المعروف شيئا و لو أن تفرغ من دلوك في إناء المستسقي و أن تلقى أخاك و وجهك إليه منبسط

"Janganlah engkau meremehkan perbuatan baik,walaupun sedikit dan walaupun hanya menuangkan timbamu ke dalam bejana orang yang memerlukan air,dan walaupun dengan wajah berseri-seri ketika bertemu dengan saudaramu" [HR Muslim no. 2626 (IV/2026)]

Dan dalam sahih al-Bukhari disebutkan:

يا معشر نساء المسلمات, لا تحقرن جارة لجارتها ولو فرسن شاة

"Hai para wanita muslimat,Janganlah sekali-kali seorang tetangga meremehkan sesuatu untuk diberikan kepada tetangganya,walaupun sesuatu itu kaki kambing" [HR Bukhari no. 2566 (X/459)]

Dan dalam hadis yg lain disebutkan:

ردوا السائل و لو بظلف محرق

"Berikanlah kepada peminta-peminta,walaupun hanya kaki kambing yang terbakar" [HR Ahmad no 23233 (V/381), didalam Musnad Imam Ahmad, sanadnya hasan,ditahqiq oleh Syaikh Syu'aib al-Arna-uth dan kawan-kawan,cetakan Mu-assasah ar-Risalah,Beirut]

Diriwayatkan dari 'Aisyah ra,bahawa ia pernah bersedaqah dengan sebiji anggur, dan ia berkata, "Berapa banyak timbangan dzarrah yang terkandung di dalamnya" [Al-Muwaththa' (II/997)]

Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Auf bin Harits bin ath-Thufail bahawa 'Aisyah ra,memberitahu kepadanya bahawa Nabi saw bersabda:

يا عائشة ! إياك ومحقرات الذنوب ؛ فإن لها من الله طالبا

"Wahai 'Aisyah,jauhilah dosa-dosa yang dianggap remeh,kerana dosa-dosa itu memiliki tuntutan dari Allah" [HR Ahmad no. 25177 (VI/151), Musnad Imam Ahmad, sanadnya hasan]

Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Abdullah bin Mas'ud ra bahawa Rasulullah saw bersabda:

إياكم ومحقرات الذنوب فإنهن يجتمعن على الرجل حتى يهلكنه

"Jauhilah dosa-dosa yang dianggap remeh,kerana dosa-dosa tersebut (jika) terkumpul pada seseorang, (maka) dapat membinasakannya"

Dan Rasulullah saw membuat perumpamaan dengan dosa-dosa ini dengan suatu kaum yang singgah disebuah tanah yang sepi,lalu tiba saatnya bagi mereka untuk membuat makanan.Seorang laki-laki dari mereka beranjak pergi dan kembali dengan membawa ranting pohon.Seorang lagi melakukan hal yang sama sampai mereka melakukan setumpuk kayu bakar.Mereka pun menyalakan api dan memasak apa yang telah mereka lemparkan ke dalam api tersebut" [HR Ahmad no. 3838 (I/402), Musnad Imam Ahmad, hadis ini hasan lighairihi]

http://asyrafdinie.blogspot.com/2010/04/perhatikanlah-setiap-amalan-semasa.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar