Jumat, 04 Juni 2010

Jangan Mudah Berprasangka, tapi Jangan Juga Mudah Tertipu Penampilan

Siapa yang bisa menilai seseorang dengan tepat, kalau hanya sebatas pengetahuan yang sepintas ?

Ada ungkapan 'Tak Kenal Maka Tak Sayang', ungkapan ini sangat tepat diberlakukan dalam kehidupan sehari-hari. Hanya masalahnya adalah sejauh mana kita mengenal seseorang lewat pertemanan Jejaring Sosial Facebook. Mudahnya pertemanan begitu juga mudahnya memutuskan pertemanan. Apakah pertemanan lewat Jejaring Sosial di dunia maya tersebut adalah bentuk pertemanan hakiki, atau apakah memutuskan pertemanan lewat Jejaring Sosial tersebut termasuk kategori memutuskan tali silaturrahmi ? Wallahu a'lam.

Yang menjadi persoalan adalah, banyak di antara kita tidak mengenal seseorang yang kita ingini untuk menjadi teman kita. Lain halnya jika sebelumnya sudah pernah saling mengenal antara satu dan lainnya lewat pertemanan yang hakiki.

Ada seorang teman yang bercerita dan mengeluhkan pertemanannya diputuskan oleh seorang temannya padahal sebenarnya dia sangat menyenangi temannya tersebut, karena seringnya membaca artikel-artikel yang ditulisnya sangat bermanfaat. Tapi entah kenapa, hanya karena salah penilaian, si teman tadi memutuskan pertemanan. Saya katakan kepadanya, 'Terkadang kita dengan mudahnya salah menilai seseorang, padahal dakwah haruslah disampaikan. Boleh pertemanan diputuskan kalau sudah tidak dilihat lagi kemungkinan adanya suatu kebaikan'. Kalau hanya sekilas menilai dan kemudian karena berbeda sudut pandang, lantas kita langsung putuskan pertemanan, maka saya katakan alangkah sempitnya dunia kita.

Berteman atau tidak berteman dengan seseorang adalah menjadi hak pribadi setiap orang, sifatnya sah...sah...saja. Tidak ada seorangpun yang dapat menyalahkan tindakan yang menjadi pilihannya. Apalagi penilaian kepada seseorang hanya lewat dunia maya.

Mempunyai teman yang banyak di dunia nyata adalah suatu kebaikan, dalam rangka silaturahmi, apalagi berteman kepada yang satu manhaj dan aqidah yang sama. Tetapi mempunyai teman yang banyak di dunia maya lewat Jejaring Sosial Facebook dll bukanlah jaminan dan janganlah menjadi suatu kebanggaan. Mempunyai teman yang banyak tetapi membawa kita kepada kesesatan lebih buruk dari pada berteman yang sedikit tetapi membawa kita pada keselamatan.


Allah sudah memperingatkan hal ini dalam firman-Nya ;

Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran. (QS. Yunus : 36)


Adapun Berpaling Muka Terhadap Seseorang Muslim, Rasulullahpun Telah diperingatkan Allah [QS. Abasa 1-12];

80:1. Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,

80:2. karena telah datang seorang buta kepadanya.

80:3. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa).

80:4. atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?

80:5. Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup,

80:6. maka kamu melayaninya.

80:7. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman).

80:8. Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),

80:9. sedang ia takut kepada (Allah),

80:10. maka kamu mengabaikannya.

80:11. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,

80:12. maka barang siapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,




Untuk Lebih Jelasnya Silahkan Baca Link ini : http://www.facebook.com/note.php?saved&&suggest&note_id=116106651765852#!/note.php?note_id=105185922857925&id=100000123637137&ref=mf

__________________________
______________________________

Maraknya Penipuan dan Kejahatan Lewat berbagai Media, Sangat Penting Untuk dibaca

JAKARTA - Sejak tahun 2006 setidaknya ada dua atau tiga Juta pemegang telepon genggam yang terkena modus penipuan. Jumlah pengguna telepon genggam yang terus meningkat merupakan 'lahan penipuan baru' yang cukup menjanjikan bagi kawanan anggota penipuan lewat SMS ini. Kini muncul kembali kejahatan tersebut marak dengan modus operandi yang berbeda pendekatan baru yang mengancam pengguna layanan Internet tak luput jadi lahan subur bagi kawanan tersebut. Kejahatan tersebut seringkali dilakukan dalam situs-situs jejaring sosial seperti, Mirc, Yahoo massanger, twitter, facebook, dll. kami mendapatkan setidaknya ada 100 laporan penipuan yang kebanyakan terjadi di facebook, dan Twitter, agar kasus ini tidak merambah kemana mana dan semakin banyak orang yang terkena imbasnya dimohon kepada setiap pengguna agar menginformasikan hal ini kepada teman / saudara yang sering menggunakan fasilitas jejaring sosial tersebut” tambah Peterson. Hal itu didasarkan pada laporan Cisco 2009 Midyear Security Report, yang menunjukkan bahwa banyak kejahatan cyber beroperasi seperti layaknya usaha bisnis. Penjahat menerapkan strategi yang sering digunakan oleh perusahaan dan membentuk kerja sama dengan pihak lain untuk meningkatkan dampak tindak kejahatan cyber mereka.

"Dengan 10 miliar pengguna layanan internet di seluruh dunia, para pelaku memiliki sasaran yang luas dan dapat meraup untung yang besar meskipun hanya berhasil menipu sebagian kecil korban," ujar Cisco Fellow and Chief Security Researcher, Patrick Peterson dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/8/2009).

Menurut Peterson, hal lain yang paling mengejutkan dari penemuan Cisco yang terbaru adalah bagaimana para pelaku kejahatan cyber bukan hanya menggunakan kemampuan teknis untuk menjaring lebih banyak korban dan tidak terdeteksi.

Laporan edisi tengah tahun Cisco menggarisbawahi strategi bisnis dan teknik yang paling sering digunakan para pelaku kejahatan untuk menerobos jaringan perusahaan, membahayakan situs web, mencuri informasi pribadi dan uang.

Salah satu teknik yang sering digunakan adalah worm Conficker yang memanfaatkan celah sistem operasi Windows mulai mewabah akhir tahun lalu dan sampai sekarang masih terus menyebar. "Sampai dengan Juni 2009 sudah beberapa juta sistem komputer berada di bawah kendali Conficker," ujar Peterson. Sebagian dari mereka juga masih beroperasi menggunakan metode lama dengan taktik yang baru. "Di masa di mana para pelaku kejahatan cyber dapat dengan mudah mencari kelemahan jaringan, kita harus dapat mengadopsi cara yang lebih maju untuk melawan ancaman-ancaman cyber dari segala aspek," kata Peterson

Penilaian Terhadap Diri dan Penampilan Seseorang Dalam Dunia Nyata Saja Bisa Keliru, Apalagi di Dunia Maya

Ini ada kisah pendek di dunia nyata sebagai ibrah kepada kita; (sebutlah si Fulan)
Diremehkan karena penampilan pernah dirasakan teman saya beberapa waktu yang lalu. Saat itu dia akan mencari keramik untuk rumah yang baru dia bangun. Kebetulan para tukang akan mengerjakan pemasangan keramik maka dia mengunjungi toko keramik terbesar di kotanya untuk mencari model yang disuka oleh sang istri.

Kebetulan waktu itu hari minggu, jadi dia bersama mertuanya menunggui seharian para tukang yang mengerjakan rumahnya. Pakaian yang dipakai mereka pun adalah pakaian seadanya dan sandal mereka agak kotor oleh tanah.

Saat mereka masuk di toko keramik, mereka disambut oleh para pelayan toko. Yang agak menjengkelkan para pelayan toko lebih memperhatikan pelanggan yang berpenampilan rapi dan bermobil, tidak seperti mereka yang berpakaian kumal dan hanya mengendarai sepeda motor. Merasa tidak diperhatikan akhirnya teman saya tidak jadi membeli keramik di tempat itu.

Para pelayan toko tidak menyadari bahwa orang yang berpakaian kumal tersebut sebenarnya sudah membawa uang yang cukup untuk membeli ratusan meter keramik saat itu juga. Dan mereka juga tidak tahu bahwa 2 orang yang telah mereka remehkan tersebut sebenarnya adalah seorang pengusaha muda bersama dengan seorang dokter senior (mertuanya).

Pernah suatu hari ada seseorang bertamu ke rumah seorang tetangga. Dilihat dari penampilannya orang tersebut sangat alim. Dia memakai jubah, dikepalanya ada sorban yang sangat kokoh dan mantap, dibahunya terselip selendang warna hijau di tangan kanan memegang tasbeh, ditambah lagi wajah yang seperti keturunan Arab plus aroma minyak wangi yang sangat khas. Si tuan rumah bergegas menemui sang tamu, kemudian dengan memberi penghormatan seakan berlebihan. Ujung-ujungnya ketahuan ternyata yang bertamu adalah seorang penipu yang menggunakan ilmu hipnotis, dan mengakibatkan dia tertipu. Pernah juga kejadian ada seseorang yang datang bertamu dengan pakaian yang lusuh. Orang tersebut sangat tidak dihormatinya, dan langsung tanpa banyak tanya orang tersebut disuruhnya pergi dari pekarangan rumahnya. Pada suatu hari diketahuinya ternyata yang datang dahulu adalah mantan gurunya yang mengajarinya di TK dahulu.

Semoga kisah teman saya di atas bisa bermanfaat bagi kita semua. Penampilan memang terkadang bisa menipu. Pesan saya, janganlah terlena pada penampilan yang glamor dan meremehkan penampilan yang sederhana atau bahkan kumal seperti teman saya di atas. Para penipu ulung biasanya berpenampilan sangat meyakinkan, sebaliknya ada juga orang sukses yang berpenampilan biasa-biasa saja. Penampilan teman saya sebagai salah satu contohnya. Mungkin sambutan pelayan toko akan lain seandainya teman saya datang mengendarai mobilnya dan mengenakan pakaian rapi. Semoga bermanfaat.



Wallahu a'lam

Anwar Baru Belajar Menasehati dirinya sendiri :
JANGAN MENULIS STATUS DI FACEBOOK KALAU TIDAK INGIN DIKOMENTARI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar