KHASIAT BATU PERMATA MENURUT ZODIAK
Capricorn.
Batu pirus : memberi keuntungan dan kekayaan, serta perlindungan dalam perjalanan.
Aquarius
Batu carnet : memberi kemauan kuat, kekuatan, dan sukses.
Pisces
Batu kecubung : memberi ketenangan yang baik untuk mengambil hati.
Aries
Batu darah : memberi keberanian dan menguatkan pengharapan.
Taurus
Batu berlian : memberi perdamaian, kesusilaan, kemuliaan, keberanian, kekuatan, cinta, dan berkedudukan lebih tinggi daripada orang lain.
Gemini
Batu zamrud : memberi kebijaksanaan, kerajinan, kebahagiaan, menjauh dosa, dan mengalahkan percobaan.
Cancer
Batu agate : memberi kesehatan, panjang umur, dan keuntungan.
Leo
MIrah delima : memberi kemuliaan, kekuatan, percintaan, dan keagungan.
Virgo
Mata kucing : memberi keuntungan dan pengharapan dalam perdagangan, serta memberitahukan bahaya.
Libra
Batu safir : memberi tetap muda, ketulusan, kemakmuran, dan menghilangkan kesedihan.
Scorpio
Batu opal : membawa pengharapan dan melindungi keadaan tak bernoda.
Sagitarius
Batu topaz : membawa kebijaksanaan dan kesetiaan.
BATU PERMATA YANG COCOK MENURUT HARI LAHIR
Senin
Batu biduri bulan, amarine, biduri pandan, dan batu berkristal kuning. Batu utamanya : amethyst kristal, mutiara, dan safir.
Selasa
Batu amesthyst, beryl, intan, dan topaz. Batu utamanya : mirah atau sejenis batu berwarna merah.
Rabu
Batu agate (akik) dan safir. Batu utamanya : smagagd, safir, zamrud, jade (giok), ruby (mirah).
Kamis
Bau intan, amesthyst (kecubung kasihan), peros dan kalimaya. Batu utamanya : batu mirah dan safir berbintang enam.
Jumat
Batu kristal berwarna hijau, jade (giok), berwarna hijau tua. Batu utamanya : safir berbintang intan, dan zamrud.
Sabtu
Batu peros amesthyst dan kristal akik. Batu utamanya : safir, topaz, dan mirah.
Minggu
Batu topaz, mirah, dan intan. Batu utamanya : intan, safir putih, dan topaz kuning.
_____________________________________
Fenomena Batu Ponari
TEMPO Interaktif, Semarang: Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah khawatir jika fenomena batu milik Ponari bisa mendorong umat Islam memiliki sifat syirik, atau mengakui kekuatan batu sebagai penyembuh penyakit.
MUI meminta agar umat Islam tidak salah dalam memahami fenomena batu milik Ponari yang dipercaya bisa menyembuhkan segala macam penyakit. "Kalau salah memahami bisa menimbulkan kemusyrikan," kata Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah Ahmad Rafiq di Semarang, Jumat (20/2).
Rafiq mengatakan musyrik atau telah keluar dari agama Islam itu bisa timbul bagi orang yang memahami bahwa yang bisa menyembuhkan penyakit adalah batu milik Ponari, bukan Allah.
Guru Besar IAIN Walisongo Semarang ini menambahkan, anggapan seperti inilah yang salah kaprah karena menganggap kekuatan selain Tuhan sebagai sesuatu yang bisa menentukan sembuh tidaknya sebuah penyakit. "Ini yang perlu segera diluruskan," katanya.
Menurut Rafiq, pada hakikatnya yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit hanyalah Allah. Persoalan media atau lantarannya memakai batu atau air adalah persoalan lain. "Yang jelas, yang menyembuhkan penyakit itu bukan batunya. Batu Ponari hanya sebagai media saja," katanya.
Munculnya batu milik Ponari yang bisa menyembuhkan penyakit sama halnya dengan seorang dokter yang menyembuhkan penyakit dengan beberapa obat-obatan.
MUI Jawa Tengah meminta agar praktek pengobatan Ponari dengan memakai batu dihentikan dulu untuk sementara. "Ini untuk mengamankan umat Islam terjebak dalam syirik," katanya.
Rofiq berharap agar ada penjelasan kepada para pasien, yakinlah bahwa yang memberi kesembuhan adalah Allah, bukan batu. Yang memberi penjelasan itu terutama adalah Ponari sendiri, orang tua Ponari, atau orang dekat Ponari.
Silahkan baca link ini: http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/02/20/brk,20090220-161119,id.html
____________________________________________________
Kemana Kesaktian Batu Ponari ?
TEMPO Interaktif, Jombang: Dukun cilik Ponari dari Jombang, yang terkenal sehingga setiap hari didatangi ribuan pasien, ternyata tetap mengandalkan pengobatan medis. Hari ini Ia demam dan oleh keluarganya dibawa ke rumah sakit.
Karena Ponari sakit, pelayanan pengobatan via batu warna keemasan dari bocah sembilan tahun itu dibatalkan hari ini. "Tubuhnya demam," kata salah seorang panitia, Kayin, kepada Tempo, Selasa (10/2).
Meski dinyatakan tutup sejak tadi pagi ribuan pengunjung dari berbagai daerah--ada yang bahkan datang dari Samarinda--tetap mendatangi Desa Balongsari, Megaluh.
Sebagian warga masih bertahan berdiri berdesakan, sebagian memilih beristirahat di rumah warga. Salah satunya Sudiyono, 58 tahun, bekas perwira menengah Angkatan Udara.
Penderita jantung koroner, asma, dan tekanan darah tinggi ini mengatakan, "Coba mencari pengobatan alternatif."
Meski harus mengantri, Sudiyono akan bertahan lantaran pengobatan medis yang menghabiskan puluhan juta, yang dilakukan sejak 8 tahun lalu, tidak membuahkan hasil.
Silahkan dibaca link :
http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/02/10/brk,20090210-159327,id.html
____________________________________________________
Nilai Sebuah Batu 'Hajar Aswad'
Umar bin Khathab pernah menyampaikan bahwa Rasulullah sendiri pernah menciumnya. Saat Umar bin Khaththab berada di hadapan Hajar Aswad dan menciumnya ia berkata;
Demi Allah, aku tahu bahwa engkau hanyalah sebongkah batu. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu. [Hadits No. 228 Kitab Sahih Muslim].
____________________________________________________
Boleh menggunakan batu sebagai perhiasan, Rasulullah Pernah Mengenakan Cincin
Didalam beberapa riwayat hadits disebutkan bahwa Rasulullah mengenakan cincin. Pada awalnya Rasulullah mengenakan cincin yang terbuat dari emas sebelum adanya pelarangan mengenakan emas bagi kaum laki-laki. Diantara beberapa riwayat itu adalah apa yang disebutkan oleh Imam Malik didalam kitabnya ‘al Muwattha’, dari Adullah bin Umar bahwasanya Rasulullah pernah mengenakan cincin dari emas kemudian Rasulullah membuangnya dan beliau bersabda,”Aku tidak akan mengenakannya selama-lamanya.’ Maka manusia yang menyaksikannya pada saat itu pun membuang cincin-cincin mereka.
Didalam hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik berkata bahwa cincin Rasulullah terbuat dari perak dan batu (cinicin) nya adalah batu Habasyi.” (HR. Muslim)
Adapun bentuk cincin Rasulullah sebagaimana disebutkan Ibnul Qoyyim bahwa sekembalinya beliau dari Hudaibiyah kemudian beliau menulis surat kepada para Raja di bumi yang dibawa oleh para kurirnya. Tatkala beliau hendak menulis surat kepada raja Romawi maka dikatakan kepadanya ,”Sesungguhnya mereka tidak akan membaca suatu surat kecuali apabila dibubuhi tanda (stempel).” Maka beliau menjadikan cincinya yang terbuat dari perak yang diatasnya terdapat ukiran terdiri dari tiga baris. Muhammad pada satu baris, Rasul pada satu baris dan Allah pada satu baris. Beliau pun menyetempel surat-surat yang dikirimkan kepada para raja dengannya serta mengutus 6 orang pada satu hari di bulan Ramadhan tahun 7 H. (Zaadul Ma’ad, juz I hal 119 – 120)
Dijari Apa Beliau Mengenakannya ?
Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Muhammad bin Ishaq berkata,”Aku menyaksikan ash Shalt bin Abdullah bin Naufal bin Abdul Mutthallib mengenakan cincin di jari kelingking kanan.” Maka aku mengatakan,”Apa ini?’ dia menjawab,’Aku pernah melihat Ibnu Abbas mengenakan cincinnya seperti ini dan menjadikan batu cincinnya dibagian luarnya.’ Dia mengatakan,’Tidaklah Ibnu Abas meyakini hal itu kecuali dia menyebutkan bahwa Rasulullah mengenakan cincinnya seperti itu.’ (HR. Abu Daud)
Al Mundziri mengatakan,”hadits ini dikeluarkan at Tirmidzi.” Dan dia juga berkata,”Telah berkata Muhammad bin Ismail yaitu al Bukhori bahwa Hadits Muhammad bin Ishaq dari ash Shalt bin Abdullah bin Naufal ini adalah hadits hasan.” Imam Muslim didalam shahihnya dari hadits Tsabit dari Anas bin Malik berkata,”Cincin Nabi dikenakan di sini, dia mengisyaratkan kepada jari kelingking kirinya.” Dan An Nasai juga mengeluarkan hadits seperti ini.
Adh Dhaya’i juga mengeluarkan hadits Qatadah dari Anas berkata,”Bahwa aku melihat putihnya cincin Nabi di jari kirinya.” Dan orang-orang didalam sanad hadits ini bisa dijadikan argumentasi didalam keshahihanya. At Tirmidzi juga mengeluarkan hadits Abi Ja’far Muhammad dari bapaknya berkata,”Hasan dan Husein mengenakan cincin di tangan kirinya.” Dan dia mengatakan bahwa hadits ini shahih. (Aunul Ma’bud, juz XI hal 210)
Dari beberapa riwayat hadits diatas tampaklah bahwa ada riwayat yang menyatakan bahwa Rasulullah mengenakan cincin pada jari kelingking kanannya namun ada juga riwayat yang menyebutkan pada jari kelingking kirinya.
Para ulama berbeda pendapat didalam menggabungkan hadits-hadits yang berbeda tersebut. Ada diantara mereka yang menyamakan kedua hal tersebut, artinya cincin itu bisa dikenakan di jari kanan atau kiri. Tapi ada juga yang mengatakan bahwa pada awalnya Rasulullah mengenakan cincin pada tangan kanan namun kemudian beliau memindahkannya ke tangan kiri.
Adapun pendapat Imam Nawawi didalam Syarh Muslimnya menyebutkan bahwa ijma’ para fuqaha membolehkan pengenaan cincin pada tangan kanan dan membolehkannya pada tangan kiri serta keduanya tidaklah dimakruhkan. Mereka berbeda pendapat tentang yang paling utama karena banyak para ulama salaf mengenakan cincin di tangan kanan dan banyak pula di tangan kiri. Malik menganjurkan untuk dikenakan ditangan kiri dan memakruhkan pengenaannya di tangan kanan. Sedangkan didalam madzhab kami (Syafi’i) bahwa tangan kanan lebih utama karena ia adalah hiasan sedangkan tangan kanan lebih mulia dan lebih berhak untuk perhiasan dan kemuliaan. (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz XIV hal 102)
Cincin Emas atau Perak
Pada awalnya Rasulullah mengenakan cincin yang terbuat dari emas namun setelah ada pelarangan pengenaan emas bagi kaum laki-laki maka beliau pun membuangnya dan tidak mengenakan lagi cincin yang terbuat dari emas selama-lamanya. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Abdullah bahwasanya Rasulullah pernah membuat cincin dari emas dan menjadikan batu cincinnya berada dibagian dalam telapak tangannya. Tatkala beliau mengenakannya maka manusia (pada saat itu) membuat (cincin). Kemudian beliau duduk diatas mimbar dan melepasnya seraya bersabda,”Sesungguhnya aku mengenakan cincin ini dan menjadikan batu cincinnya dibagian dalam.”maka beliau melemparnya dan mengatakan,”Demi Allah aku tidak akan mengenakannya selama-lamanya.” Maka manusia yang menyaksikannya saat itu pun membuang cincin mereka.” (HR. Muslim)
Imam Bukhori meriwayatkan hadits dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah mengenakan cincin yang terbuat dari perak dan diukir ditasnya (tulisan) Muhammad Rasulullah. Dan beliau mengatakan,’Aku telah mengukir diatasnya Muhammad Rasulullah, maka janganlah salah seorang mengukirnya (seperti ukiran Muhammad Rasulullah).”
Imam Nawawi menyebutkan bahwa kaum muslimin telah bersepakat dibolehkan mengenakan cincin dari perak bagi kaum laki-laki, namun sebagian Ulama Syam dahulu pernah memakruhkan pengenaannya selain oleh orang yang memiliki kekuasaan, mereka menyebutkan suatu atsar dimana atsar ini agak aneh dan tertolak.
Al Khottobi mengatakan bahwa cincin perak makruh dikenakan oleh kaum wanita karena ia merupakan simbol kaum laki-laki. Dia mengatakan,”Apabila seorang wanita tidak mendapatkan cincin dari emas maka celuplah dengan warna kuning dari kunyit atau yang menyerupainya.” Dan pendapatnya ini pun lemah atau batil tidak tidak memiliki landasan. Yang benar adalah tidaklah makruh bagi seorang wanita mengenakan cincin dari perak. (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz XIV hal 94)
Kesimpulan
Boleh memakai batu sebagai perhiasan, tetapi kalau sudah beri'tiqad bahwa sebuah batu bisa mendatangkan ini dan itu [seperti keterangan khasiat batu dalam zodiak di atas] dan sebuah batu bisa menyembuhkan seperti batunya Ponari, maka hati-hatilah aqidah kita, dapat terjerumus dalam kesyirikan. Disamping itu juga, hati-hatilah, sebab sikap riya sangat mudah timbul pada diri kita, apalagi kalau ternyata batu permata yang kita kenakan adalah batu permata yang mahal.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An Nisaa : 48)
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kelaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al An'aam : 82)
Wallahu A’lam
Silahkan juga dibaca :
quran-online
www.tvquran.com/
Tanzil : Quran Navigator
Quran MP3 - القرآن الكريم - koran karem
- audio.islamweb.net
- imaanstar.com/quran
- mp3
- Quran MP3 - القرآن الكريم - koran karem
- www.quranicaudio.com
- http://www.tvquran.com/Alafasi_d.htmBisa
- http://quransound.com/
- http://www.wordreference.com/aren/
- http://www.quranflash.com/en/index.html
- http://www.vradio.org/downloads.php
- http://olysus.com/2008/09/05/murottal-al-quran-high-quality-download-gratis/
- http://www.mp3quran.net/
- http://myquran.org/
- http://quran.muslim-web.com/
- http://www.quranexplorer.com/quran/
- http://www.TvQuran.com
radio & tv sunnah
- islamic-center
- adio.daarelsalam
- radio
- radiorodja
- tvQuran
- hang
- vradio.org
- radiokonsultan.multiply.com
- radio.aswaja.net
- islamic-center.or.id
- radio.daarelsalam.org
- http://www.sss-tv.com/
- kajianonlinemedan.com
- http://www.kajianonlinemedan.co.cc/
- radiodakwahislamiyah
- radiodakwahislamiyah.blogspot.com
- an-nashihah
- rasuldahri
- radiomuadz
- tvQuran.com
- radio hang
- radio.syiarsunnah.com
- vradio.org
- radioqu.com
- darussunnah.or.id
- radiosalafy.com
- usa.syiarsunnah.com
- http://radio.aswaja.net/
- radiomadufm.com
- ahsan.tv
- annashradio
- quranicaudio.com
- radioukhuwahislamiyah.com
- indo.syiarsunnah.com
- syiarsunnah.com/radio-online
- radiomuslim.com
- radio.ngaji-online.com
- rasikafm.com
- rodjatv.com
- http://ahsan.tv/panel/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar