Jumat, 29 Januari 2010

MENGUAK SEJARAH VALENTINE'S DAY

Mungkin ketika kata ''Valentine's Day'' terdengar di telinga, maka akan terbentuk dalam benak kita sebuah hari yang di penuhi dengan ungkapan kasih sayang antar sesama, entah dengan saling menghadiahkan coklat atau saling mengirimi kartu ucapan selamat, namun adakah diantara orang-orang yang merayakannya mengetahui hakikat yang sebenarnya dari hari Valentine tsb.....?

The World Book Encyclopedia (1998) menyebutkan beberapa versi mengenai Valentine's Day yang merupakan Perayaan Lupercalia (rangkaian ritual pensucian di masa Romawi Kuno yang di lakukan pada tanggal 13-18 februari) yang mana pada perayaan ini, Dua hari pertamanya di persembahkan untuk dewi cinta (queen of ferevish love) Juno Februata. Pada hari ini, pemuda mengundi nama gadis dalam kotak, lalu setiap pemudi kemudian mengambil nama secara acak dan langsung bisa ditebak, gadis yang namanya keluar harus sudi menjadi pasangannya semalam suntuk untuk bersenang-senang yang biasanya diakhiri dengan perzinahan. Pada hari berikutnya (tanggal 15 februari) mereka kemudian meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala, selama upacara ini kaum muda melecut orang dengan kulit binatang, dan anehnya para wanita berebut untuk mendapatkan lecutan itu dengan anggapan lecutan tsb berkhasiat untuk menambah kesuburan, tidak hanya itu saja perayaan ini juga mengharuskan penyembelihan beberapa ekor kambing dan seekor anjing. Para pemuda yang mengikuti upacara dihadapkan menuju altar sembari diolesi keningnya dengan darah yang ada pada pisau bekas penyembelihan tadi kemudian merekapun thawaf mengelilingi bukit Falatine.
Nah, ketika agama Kristen masuk Roma mereka justru mengadopsi ritual ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, apalagi alasannya kalau bukan untuk lebih memudahkan penyebaran agamanya dan supaya tidak menimbulkan kesan bahwa agama yang di bawa ini (baca: kristen) sangat berbeda jauh dengan tradisi yang ada di Roma waktu itu. Salah satunya dengan mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastur, fikrah ini pun akhirnya di dukung oleh Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (lihat: The Encyclopedia Britanica, sub judul: Crhistianity).

Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran kristen, maka pada tahun 496 M, Paus Gelasius I menjadikan upacara romawi kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama ''Saint Valentine's Day'' untuk menghormati St.Valentine yang kebetulan mati pada tanggal 14 februari(lihat: The World Book Encyclopedia 1998).

Adapun mengenai St.Valentine, dalam buku The Catholic Encyclopedia Vol.XV sub judul St.Valentine disebutkan bahwa ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 februari, salah seorang diantaranya mati pada masa Romawi. Namun tidak ada penjelasan mengenai siapa sebenarnya St. Valentine yang dimaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.

Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan untuk menangkap dan memenjarakan St.Valentine ini karena penolakannya untuk menyembah tuhan-tuhan Romawi dan pernyataannya atas ketuhanan Isa Al-Masih, orang-orang yang simpatik dengannya dan mengharapkan doa darinya pun menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II Ghoticus melarang tentaranya yang masih bujangan untuk menikah karena tentara yang masih bujang dianggap memiliki prestasi yang baik di medan perang, namun St. Valentine melanggarnya dan bahkan diam-diam menikahkan banyak pemuda akan tetapi akhirnya perbuatannya ini diketahui oleh pihak emperior,diapun akhirnya ditangkap dan dihukum gantung pada tanggal 14 februari 269 M (lihat The World Book Encyclopedia, 1998).
Tepatnya di Kota Cilalpine Gaul, dan selanjutnya pada tahun 496 M, di peringati hari wafatnya untuk pertama kali dan di tetapkan sebagai hari kasih sayang, pencetusnya adalah Paus Galasiun I.

Kemudian mengenai kebiasaan mengirim kartu Valentine itu sendiri sebenarnya tidak ada kaitannya dengan St. Valentine. Pada tahun 1415 M ketika The Duke of Orleans dipenjara di Tower of London, pada perayaan hari gereja mengenang St.Valentine ia mengirim puisi kepada istrinya di Perancis. Kemudian Geoffrey Chaucer penyair kenamaan Inggris mengaitkannya dengan musim kawin burung dalam puisinya (lihat The Encyclopedia Bitannica, Vol.12 hal.242, the World Book Encyclopedia,1998)

Lalu bagaimana dengan ucapapan ''Be My Valentine?'' Ken Sweiger dalam artikelnya ''Should Biblical Cristhians Observe it? mengatakan kata ''Valentine'' berasal dari bahasa latin yang berarti ''Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa''. Kata ini ditujukan kepada Nimroud dan Lupercus, tuhan Bangsa Romawi. Maka disadari atau tidak -tulis Ken- jika kita mengatakan kepada seseorang ''to be my Valentine'' hal itu berarti meelakukan perbuatan yang di murkai Tuhan(karena memintanya menjadi ''Sang Maha Kuasa'') dan menghidupkan budaya pemujaan berhala. Atau yang Ulama islam istilahkan dengan ''Syirik'' hal yang menjadi kewajiban setiap muslim seiman itulah sejarah Valentine's Day yang sebenarnya tidak lain bersumber dari paganisme orang musyrik, penyembahan berhala ……AKANKAH KITA MAU MERAYAKANNYA LAGI….?........ oleh Muttaqin Rusli*

TAMBAHAN

Sesuai dengan ajaran Rosulullah bahwa tidak ada paksaan dalam beragama namun kita wajib saling hormat menghormati, harga menghargai serta saling menjaga agar tidak bersinggungan dalam kehidupan sehari-hari dengan siapapun, tetapi tatkala sudah memasuki masalah KETAUHIDAN pada Allah maka wajib dikatakan “BAGIMU AGAMAMU DAN BAGIKU AGAMAKU” jadi janganlah kita melakukan / merayakan sesuatu apa saja dengan / tanpa alasan , tanpa mengetahui hukumnya didalam agama Islam, agar kita terhindar dari DOSA YG TIDAK TERAMPUNI YAITU SYIRIK……Ya Allah dengan tulisan ini kami mengharap Rahmat dan ridhoMU, Ya Allah…”Engkau Maha Mengetahui niat dari semua hamba2MU” ….Ya Allah Jadikanlah ini bagian dari saling mengingatkan ( amal ma’ruf nahi Munkar) sesama muslim, Ya Allah jadikanlah Kami selalu di JalanMU yaitu jalan yg Engkau Ridho padanya …Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar