Jeanny Dive : Dzikir : Bagian Pertama
Jakarta, 16 November 2009.
Bismillaahir rohmanir rohiim…
Yaa ayyuhal lazina amanuzkurullaha zikran kasira. (33:41),
Yaa ayyuhal lazina amaanuu iza laqitum fi’atan fasbut u wazkurullaha kasiral la’allakum tufli bun. (8:45),
Allaahuma sholli ‘alaa muhammadiw wa’alaa aali Muhammad, kamaa shollayta ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammadiw wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohiima fil ‘aalamiina innaka hamiidum majid.
Amma Ba’du.
Assalamu’alaykum warohmatullaahi wa barokaatu.
Wahai saudara-saudariku yang dicintai oleh Allah subhanahu wa ta’ala…
Jean jatuh cinta mendapati kecintaannya kepada Allah...
Apakah engkau sudah siap untuk menghafal dzikir-dzikir yang mengandung pujian? Karena sesungguhnya Jean hendak menjelaskan tentang pahala dari dzikir-dzikir tersebut kepadamu. Begitu pula tentang bagaimana cara Rasulullah membacanya, serta berapa jumlah yang sebaiknya dibaca. Sekarang, tidak ada yang perlu engkau lakukan kecuali membuka hati dan mempersiapkan diri dengan baik…
Dzikir pertama:
Astaghfirullah (Aku Memohon Ampun kepada Allah)
Allah berfirman:
“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Rabb-mu – Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun – niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dangan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Nuh: 10-12)
Dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan:
“Siapa yang membiasakan diri untuk membaca istighfar, maka Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dari setiap kesulitan dan kelapangan dari setiap kesedihan.Allah akan memberikan rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka.” (HR. Abu Daud & Ibnu Majah)
Bagaimana pendapatmu, tidakkah engkau melihat betapa pentingnya kepekaan jiwa seorang yang beriman?
Mungkin seseorang akan bertanya, “Berapa kalikah sebaiknya kita membaca istighfar kepada Allah dalam sehari?”
Saudara-saudariku tercinta, seperti yang diriwayatkan dalam sebuah hadits, bahwa Rasulullah selalu beristighfar kepada Allah lebih dari seratus kali dalam sehari, atau sekitar lima menit dalam sehari. Ketahuilah, bahwa sejatinya suatu yang sedikit tetapi dilakukan secara kontinu itu lebih baik daripada suatu yang banyak tetapi dilakukan terputus-putus. Jika engkau hendak menambahnya, maka hal itu tergantung kesanggupan diri masing-masing. Jean hanya dapat menasehati agar engkau melakukannya secara kontinu, dan tidak terputus-putus.
Sesungguhnya balasan yang akan diterima seorang hamba di dunia atas dzikir yang telah dilakukannya sangatlah besar. Lalu bagaimana dengan pahala yang akan diterimanya di akhirat kelak? Dalam sebuah hadits disebutkan, “Beruntunglah orang yang mendapatkan dalam catatan amalnya bacaan istighfar dalam jumlah yang banyak.” (HR. Ibnu Majah).
Dzikir kedua:
Subhanallah (Maha Suci Allah)
Saudara-saudariku rahimakumullah, adapun yang dimaksud dengan tasbih adalah men-suci-kan Dzat Allah. Maksudnya, aku men-suci-kan Allah dari segala macam aib dan kekurangan yang terdapat pada diri-Nya.
Bagaimana pahala dari membaca dzikir jenis ini? Rasulullah bersabda, “Apakah salah seorang di antara kalian tidak sanggup untuk mendapatkan seribu kebaikan dalam setiap hari?” para sahabat bertanya, “Bagaimana caranya, wahai Rasulullah?” beliau menjawab, “Kalian hendaklah bertasbih (membaca Subhanallah) sebanyak seratus kali, maka kelak akan dicatat baginya seribu kebaikan atau akan dihapus darinya seribu keburukan.” (HR. Muslim dan at-Tirmidzi).
Demi Allah, telah banyak kebaikan yang berserakan di hadapan kita sekarang ini, yang mengajakmu hanya untuk mengambil dan mengamalkan kebaikan tersebut.
Coba bayangkanlah, seandainya kita memulai hari-hari dengan seribu kebaikan! Bukankah Jean telah mengatakan kepada kalian, bahwa sesungguhnya ibadah dzikir merupakan ibadah yang paling mudah untuk dilakukan?
Dzikir ketiga:
Subhanallah wa Bihamdihi (Mahasuci Allah dan segala Puji Bagi-Nya)
Rasulullah bersabda, “Siapa yang mengucapkan Subhanallah wa Bihambihi sebanyak seratus kali dalam sehari, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya, meskipun (dosa-dosa tersebut) sebanyak buih di lautan.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu majah).
Masya Allah, sesungguhnya buih di lautan sangatlah banyak jumlahnya! Oleh karena itu, bacalah Subhanallah wa Bihamdihi, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa yang telah kita lakukan.
Subhanallah, Mahasuci Allah! Jaminan kenikmatan surga insyaAllah akan jadi milik kita, hanya karena mambaca Subhanallah wa Bihamdihi selama tiga menit saja. Janganlah lupa, ketika engkau selesai membaca tulisan ini, maka hendaklah bacaan tersebut diamalkan dan dilaksanakan. Jangan hanya sekadar diucapkan oleh bibir atau dilihat oleh mata.
Dzikir keempat:
Subhanallah wa Bihamdihi, Subhanallah al-Azhim (Mahasuci Allah dan Segala Puji Bagi-Nya, Mahasuci Allah Yang Mahaagung)
Rasulullah bersabda, “(Ada) dua kata yang ringan di lidah (namun) berat di timbangan dan disukai Rabb Yang Maha Penyayang. Kedua kata itu (adalah) Subhanallah wa Bihamdihi, Subhanallah al-Azhim .” (HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).
Wahai orang-orang yang menginginkan timbangan amalnya menjadi berat, hendaklah kalian membaca dzikir ini.
Diriwayatkan bahwa seorang lelaki yang beasr dan gemuk akan datang pada hari kiamat, kemudian timbangan kebaikannya dikurangi, sementara timbangan keburukannya ditambah. Namun, ia menjatuhkan dirinya kedalam timbangan kebaikannya. Hal itu dia lakukan agar timbangan kebaikannya menjadi berat. Namun, Rasulullah bersabda, “Tidak akan bertambah di sisi Allah (seberat) sayap nyamuk pun.”
Saudara-saudariku tercinta, Rasulullah tidak pernah membatasi berapa banyak jumlah yang sebaiknya dibaca dari dzikir jenis ini. Tetapi apakah sabda Nabi yang berbunyi, “yang disukai oleh Rabb Yang Maha Penyayang” tidak cukup untuk memberikan motivasi kepada kita untuk memperbanyak membaca dzikir tersebut?
Maka berusahalah dengan sungguh-sungguh, karena tidak ada batasan tertentu dalam melakukannya!
Dzikir kelima:
La ilaha illallah (Tidak Ada Sesembahan melainkan Allah)
Rasulullah bersabda, “Sebaik-baiknya perkataan yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah La ilaha illallah (Tiada ada Tuhan selain Allah).” Dalam riwayat lain disebutkan, pada suatu hari Rasulullah bersabda kepada para sahabatnya, “Perbaharuilah iman kalian!” mereka bertanya, “Bagaimana caranya agar kami dapat memperbaharui iman kami, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Hendaklah kalian memperbanyak mambaca La ilaha illallah.” (HR. at-Tirmidzi).
Benar, hanya dengan membaca La ilaha illallah, La ma ‘bida illallah (Tidak ada sesembahan melainkan Allah, dan tidak ada yang patut disembah kecuali Allah), maka iman seseorang akan menjadi baru. Karena terkadang hati seorang menjadi lemah atau menurun dan tidak merasakan apa yang ia rasakan sebelumnya. Hati tidak mampu lagi mendorong untuk mengajarkan qiyamul – lail, menimbulkan rasa cinta kepada ibadah, serta tidak dapat merasakan manisnya bermunajat kepada Allah. Dengan membaca bacaan ini, maka iman seorang akan dapat diperbaharui.
Saudara-saudariku tercinta, obat untuk menyembuhkan penyakit semacam itu kini sudah ada di hadapan kita. Maka perbaruilah iman kita dengan membaca La ilaha illallah. Marilah, kita segera melakukannya, apalagi yang engkau tunggu?
Dzikir keenam:
La ilaha illallah Wahdahu La Syarika lahu, Lahul Mulku wa Lahul Hamdu wa Huwa ‘Ala Kulli Syain Qadir (Tidak Ada sesembahan kecuali Allah, Rabb satu-satunya dan Tiada Sekutu Bagi-Nya. Hanya milik-Nya-lah Semua Kerajaan dan Hanya Bagi-Nya-lah Segala Puji, dan Dia adalah Maha Berkuasa atas Segala Sesuatu).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang membaca La ilaha illallah Wahdahu La Syarika lahu, Lahul Mulku wa Lahul Hamdu wa Huwa ‘Ala Kulli Syain Qadir sebanyak seratus kali dalam sehari, maka baginya pahala yang sama dengan pahala memerdekakan sepuluh orang budak. Akan dicatat baginya seratus kebaikan dan dihapus darinya seratus keburukan. Diberikan kepadanya sebuah benteng yang dapat menjaganya dari godaan setan sepanjang hari hingga datang waktu sore. Dan tidak ada seorang pun yang datang dengan membawa pahala yang lebih baik daripada apa yang dibawanya, kecuali orang-orang yang melakukan hal yang sama dengan jumlah yang lebih banyak.” (HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Wahai saudara-saudariku tercinta, sesungguhnya pahala dari membaca dzikir tersebut sangatlah besar jumlahnya. Ia di umpamakan seperti pahala memerdekakan sepuluh orang budak. Ketahuilah, bahwa harga seorang budak saat itu (pada zaman Nabi) sebesar 2000 dirham. Dengan demikian, apabila kita melakukan hal tersebut, berarti engkau telah menginfakkan harta sebesar 20.000 dirham!
Subhanallah, sebenarnya kita mampu mendapatkan semua kekayaan itu, yang di kerjakan semisal ketika sedang berangkat ke kantor, pergi bekerja, atau ketika pergi ke kampus, dan kekayaan itu dapat kita peroleh (setidaknya) hanya dalam waktu 20 menit. Lalu, apakah engkau masih merasa berat untuk melakukan hal tersebut?
Dzikir Ketujuh:
Laa Haula Wala Quwwata Illaa Billaah (Tidak Ada Daya dan Kekuatan Kecuali Atas Izin Allah).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Laa Haula Wala Quwwata Illaa Billaah, adalah salah satu harta simpanan milik Allah yang terdapat di dalam surga.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu daud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Adapun yang dimaksud dengan ungkapan “Tidak ada daya dan kekuatan” adalah bahwa tidak ada suatu hal yang dapat mencegah diri seseorang untuk berbuat maksiat kecuali atas izin Allah. Dan tidak ada kekuatan sedikit pun bagi seseorang untuk melakukan ketaatan kecuali atas izin-Nya pula. Secara umum dapat dipahami bahwa tidak ada satu daya sedikit pun yang bisa menghindari diri saya dari sesuatu yang membahayakan, begitu pula tidak ada satu kekuatan pun yang dapat mendatangkan manfaat untuk diri saya kecuali atas izin Allah subhanahu wa ta’ala.
Marilah kita pikirkan dan pahamilah hakikat diri yang sebenarnya, serta ketahuilah bahwa sesungguhnya kita adalah hamba yang miskin atau tidak memiliki apa-apa.
Sungguh kita adalah makhluk yang faqir, lemah, dan tidak ada harganya sama sekali kecuali atas izin Allah. Maka marilah kita bersegera untuk mengambil salah satu dari harta simpanan Allah yang terdapat di dalam surga nanti.
Dzikir Kedelapan:
Hasbiyallahu wa Ni’mal Wakil (Cukuplah Bagiku Hanya Allah Allah dan Dia adalah Sebaik-baik Penolong).
Kesalahan yang banyak dilakukan orang-orang saat ini adalah ketika mereka menganggap bahwa dzikir jenis ini hanya diperuntukkan atau dibaca ketika seseorang sedang berdakwah kepada orang-orang yang zhalim.
Arti dari kalimat “cukup bagiku hanya Allah” adalah bahwa cukup bagiku hanya Allah semata dan aku tidak membutuhkan yang lain selain Dia. Sedangkan maksud dari kalimat, “dan Dia adalah sebaik-baik wakil atau penolong” adalah Dia-lah sebaik-baik penolong dalam mengatasi semua permasalahan hidup, memenuhi semua kebutuhan, dan menghilangkan semua kegelisahan atau ketakutan.
Maka dari itu, apabila kita takut terjerumus dalam perbuatan maksiat, maka ucapkanlah “Hasbiyallahu wa Ni’mal Wakil.” Jika kita mengharapkan sesuatu atau takut kepada sesuatu, maka cukuplah hanya Allah sebagai penolong.
Renungkanlah makna bacaan ini, kemudian mulailah dari sekarang untuk membiasakan membaca dzikir ini secara berulang-ulang dalam hatimu, insyaAllah engkau akan merasakan apa yang Jean maksud tersebut.
Apakah sekarang ini engkau belum merasakan ketenangan dan ketentraman dalam hati?
Wahai saudara-saudariku tersayang rahimakumullaah…
Ketika mengakhiri ibadah dzikir, jangan lewatkan untuk selalu menutupnya dengan pujian kepada Allah ta’ala serta bacaan shalawat kepada Rasulullah saw. Dalam sebuah hadits Rasulullah disebutkan, “Siapa yang membaca shalawat kepadaku sebanyak satu kali, maka Allah akan membaca shalawat (menurunkan rahmat) kepadanya sebanyak sepuluh kali.” (HR. Muslim, Abu Daud, at-Tirmidzi, dan an-Nasa’i).
Ini merupakan bentuk sebuah nasihat untuk setiap orang yang tengah menghadapi kesulitan atau kesedihan. Yaitu, hendaklah engkau membaca shalawat kepada Rasulullah, karena dengan membaca shalawat kepada beliau, Allah akan menurunkan rahmat –Nya. Inilah bentuk dari shalawat yang diberikan Allah kepada makhluk-Nya, yakni sebuah rahmat.
Oleh karena itu, ulangilah sekali lagi tentang apa yang Jean jelaskan sebelumnya mengenai beberapa bacaan dzikir beserta keutamaan dan pahala bagi orang yang melakukannya.
Apabila semua bacaan dzikir itu engkau lakukan, maka hal itu hanya akan memakan waktu (setidaknya) setengah jam dari waktu yang engkau miliki. Untuk itu janganlah menjadi orang yang bakhil (kikir)! Apakah engkau juga akan melakukan kebakhilan untuk melakukan hal itu (memperbanyak berdzikir), meskipun engkau sedang di dalam waktu luang?
Subhanallah, akhirnya rampung juga pembahasan kita (bagian pertama) tentang dzikir yang mengandung pujian. Apabila saudara-saudariku menghendakinya, insyaAllah catatan ini akan Jean sambung pada bagian kedua dengan tema “Dzikir Pada Pagi & Petang”. Jazakumullaah khairan katsiiraa…
Barakallaahu fiikum,
Wassalamu’alaykum wr.wb.
~Jeanny Dive~
Note :
Pembahasan Tentang DZIKIR Bagian Kedua Terdapat di Alamat ini : http://www.facebook.com/no
Pembahasan Tentang DZIKIR Bagian Ketiga Terdapat di Alamat ini : http://www.facebook.com/no
Jeanny Dive si Calon Mayyit, alias nantinya yang tersisa di bumi ini hanyalah tulang belulang yang sungguh tak berguna lagi.
Maka selagi masih hidup dan bernyawa, semoga aku dapat berguna bagi Islam serta saudara-saudariku rahimakumullah.
Sesungguhnya hidup dan matiku, senantiasa hanya mengharap cinta dari-Mu yaa Allah. Semoga Engkau berkenan dan meridhoinya, Allahumma aamiin...
Hamba-Mu yang dho'if lagi faqir,
~"Jeanny Dive"~
http://www.facebook.com/no
Tidak ada komentar:
Posting Komentar