Minggu, 16 Mei 2010

MENGENAL RUBUBIYAH ALLAH JALLA WA 'ALA

Rububiyah berasal dari kata “ rab “ yang berarti “ ma’bud / yang disembah “. Seperti firman ALLAH azza wa jalla
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya :
Hai manusia, sembahlah rabmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Sr al baqarah : 21
Dan cara kita mengenal ALLAH azza wa jalla ialah dengan cara mengenal ayat-ayat dan makhluk-makhluk-Nya, bagian dari ayat-ayat-Nya adalah malam, siang, matahri dan bulan. Seperti perkataan ALLAH azza wa jalla
وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Artinya :
Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. Sr fushshilat : 37
Bagian dari makhluk-makhluk-Nya adalah tujuh langit dan tujuh lapis bumi, dan apa saja yang ada didalamnya dan diantara keduanya. Seperti perkataan ALLAH azaa wa jalla
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلا لَهُ الْخَلْقُ وَالأمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Artinya :
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. Sr al a’raaf : 54
Dengan memperhatikannya maka kelak kita akan mengetahui rububiyah ALLAH tabaroka wa ta’ala, ALLAH subhanahu wa ta’ala telah menciptakan semuanya tanpa terkecuali oleh karena itu hanya ALLAH subhanahu wa ta’ala yang berhak disembah dengan benar oleh seluruh ciptaan-Nya bahkan hewan dan tumbuhanpun menyembah ALLAH subhanahu wa ta’ala dengan memuji-Nya, al-hafidz Ibnu katsir rahimahullah ta’ala menafsirkan ayat pertama dari surat al-hadiid
سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Artinya :
Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah .Dan Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Maka beliau ( Ibnu katsir rahimahullah ta’ala ) berkata : “ ALLAH subhanahu wa ta’ala mengabarkan bahwasanya bertasbih seluruh yang ada dilangit dan yang berada dibumi, maksudnya adalah hewan dan tumbuhan, seperti perkataan ALLAH azaa wa jalla di ayat yang lain
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالأرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
Artinya :
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. Sr al-israa : 44 “
Maka sangat hinalah manusia yang menyembah selain ALLAH subhanahu wa ta’ala mereka menyembah batu, patung, gambar, kuburan, bahkan ada yang menyembah hewan dan tumbuhan. Sementara hewan dan tumbuhan bertasbih dan beribadah kepada ALLAH azza wa jalla manusia malah menyembah tumbuhan dan hewan. Maka ALLAH menyebutkan mereka lebih rendah dari hewan peliharaan karena tidak bisa memakai pendengarannya, pengelihatannya, dan hatinya kepada sesuatu yang haq. Dan yang lebih aneh lagi orang-orang yang menyembah ALLAH subhanahu wa ta’ala tetapi selalu berkaca dalam setiap perbuatanya kepada orang-orang yang tidak menyembah ALLAH azza wa jalla, maka ibarat seorang manusia berkaca ( meniru ) dalam perbuatannya kepada hewan peliharaan, maka yang dihasilkan adalah maksiat kepada ALLAH subhanahu wa ta’ala dan rasulullah sholallahu alaihi wa salam. Maka jika kalian beriman taatlah kepada ALLAH subhanahu wa ta’ala dan rasul-Nya karena ini adalah perintah sekaligus kewajiban bagi orang-orang beriman
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ…
Artinya :
“…dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar