Kamis, 03 Juni 2010

Bahan perenungan “Percaya pada Takdir”

Allah berfirman, “Tiada suatu bencana pun yg menimpa di bumi dan (tidak pula) pada diri kalian kecuali telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfùzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yg demikian itu mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yg demikian itu) supaya kalian tidak berputus asa atas apa yg luput dari kalian, dan supaya kalian tidak terlalu gembira terhadap apa yg diberikan kepada kalian. Allah tidak menyukai setiap orang yg sombong lagi membangkang.”
{QS. Al-Hadìd: 22-23}.

Pada ayat lain, Allah berfirman, “Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal ia baik bagi kalian. Boleh jadi kalian menyukai sesuatu padahal ia buruk bagi kalian. Allah mengetahui sedang kalian tidak mengetahui.”
{QS. Al-Baqarah: 216}

Iman kepada ketentuan (qadha) dan takdir (qadar): yang baik juga yang buruk, memiliki peran yg sangat penting dalam menciptakan ketenangan di hati ketika sebuah musibah menimpa. Terlebih jika sang hamba meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah Mahalembut terhadap hamba-Nya dan menghendaki kemudahan atas mereka. Dan Dia Mahabijaksana, Mahatahu, dan telah menyiapkan balasan yg baik di akhirat, serta akan memberikan ganjaran yg cukup bagi mereka yg bersabar. Hal ini, jika direnungkan, maka akan mengubah kesedihan menjadi kesenangan dan kebahagiaan.
Namun tidak semua, orang bersikap seperti ini.

Apa langkah-langkah yg harus ana n engkau lakukan agar musibah yg menimpa menjadi ringan.?
1. Bayangkanlah musibah yg lebih besar dan lebih buruk dari apa yg dialami.
2. Bayangkanlah orang yg tertimpa musibah yg lebih besar.
3. Lihatlah nikmat-nikmat yg ada pada dirimu dan tidak dimiliki oleh orang lain.
4. Janganlah engkau menyerah pada kegagalan yg terkadang datang bersama bencana yg lain.
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan dan sesungguhnya bersama kesusahan ada kemudahan.”
{QS. Al-Insyiràh: 5-6}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar