Minggu, 06 Juni 2010

KUNCI KEBERHASILAN

Anak, Kalau kau mengira apa yang ayah hasilkan sekarang adalah hanya secara kebetulan maka kau salah besar nak. Tak ada yang kebetulan didunia ini, apa yang kau dapat dan apa yang kau raih adalah hasil dari jerih payahmu sendiri.

Tak ada mukjizat untuk sebuah keberhasilan, nak. Kalau kau ingin sukses maka harus berusaha. Berusaha artinya kau harus berpikir apa yang bisa kau hasilkan dalam bekerja dan berapa banyak yang bisa kau hasilkan dari pekerjaanmu tersebut, setelah itu dengan segala kemampuan, kekuatan dan sarana yang kau miliki maka kau harus bangkit dari tempat dudukmu untuk kemudian melakukan apa yang telah ada dalam pikiranmu tersebut.

Bekerja adalah bekerja nak, ia bukan rekreasi, bukan tamasya dan juga bukan refresing. Dalam bekerja kau harus mengeluarkan 100% kemampuanmu. Kau tidak boleh setengah-setengah dalam berusaha. Kau tidak boleh putus asa, dan kau harus bisa belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah kau lakukan.

Mengapa seseorang bisa berhasil? Kalau ayah melihat dan membaca dari kisah orang-orang yang berhasil, mereka bisa mencapai kualitas hidup yang lebih baik adalah disebabkan oleh komitmen. Komitmen artinya adalah bahwa kau tidak setengah-setengah dalam bekerja. Orang yang berhasil tidak akan putus asa terhadap apapun dan berapapun beratnya tantangan yang ia dapatkan dalam berusaha.

Selain itu ia juga bisa menjaga kepercayaan dari setiap relasi bisnis nya, walaupun pada suatu saat dalam berusaha kau mengalami kerugian yang banyak, mungkin disebabkan oleh salah dalam memprediksi pasar, ditipu oleh mitra atau konsumen, atau yang lainnya, akan tetapi dengan modal kejujuran yang kamu miliki, yakinlah bawah relasimu tidak melepasmu dan malah ikut membantu usahamu agar bangkit lagi. Kalau ini kau dapatkan, maka kau tak usah terlalu cemas nak, karena ini tak lain karena kepercayaan dan penghargaan dari mereka kepadamu. Dan untuk mendapatkan kepercayaan ini memerlukan waktu yang panjang nak. Kau akan diuji dengan uang dan harta benda lainnya, dan tak lupa juga dengan perempuan.

Dan ciri-ciri orang yang selalu gagal adalah, Pertama adalah orang yang suka mengeluh akan nasibnya yang tak pernah berubah, tapi ia tak pernah berusaha untuk merubahnya. Kalaupun ada usahanya yang serius untuk mengubah nasib, tapi ia terlalu cepat putus asa, setiap menghadapi masalah dalam bekerja, pekerjaan tersebut ia tinggalkan, ia tak pernah berusaha semaksimal-maksimalnya untuk mengatasi masalah tersebut. Orang ini akan berusaha lagi untuk mencoba perkerjaan baru yang menurutnya tidak akan ada masalah.

Tapi didunia ini apa yang tak ada masalah, nak? Maka setiap ada masalah ia akan mencoba pekerjaan-pekerjaan baru yang lain, ada masalah lagi maka ia tinggalkan lagi untuk memulai yang baru lagi. Maka kalau boleh ayah ibaratkan orang ini seperti orang yang selalu mengulang starnya, sementara orang lain sudah berlari puluhan kilo meter bahkan sudah ada yang mencapai garis finis, ia masih disibukkan oleh masalah bagaimana cara memulai star dan mengatur tempo dalam berlari. Lalu kapan ia bisa mulai lari? Sementara memulai star dan mengatur tempo permainan saja ia sudah tak becus.

Selain itu ciri-ciri orang yang gagal tersebut adalah mereka tidak menjaga kepercayaan yang telah dipercayakan pada mereka, menggampangkan segala sesuatu dan tidak membuat segala sesuatunya sesuai dengan komitmen yang telah ditetapkan. Orang-orang seperti ini adalah penyakit yang tak tersembuhkan dalam sebuah perusahaan, ia seperti orang yang terjangkit penyakit kusta sekaligus AIDS dan juga mengidap penyakit jantung dan stroke, lumpuh, pekak, bisu, dll dalam saat yang bersamaan.

Kalau orang seperti ini ada dalam barisan usahamu, maka ayah sarankan agar ia segera kau campakkan, kalau tidak maka kau akan digiringnya masuk dalam masalah yang telah dibuatnya sehingga kau pun tenggelam dan dipersalahkan oleh para kolega dan atasanmu oleh kesalahan yang ia lakukan yang disebabkan kelemahanmu dalam membuat keputusan.

Dan juga yang perlu kau ingat adalah bahwa kalau kau ingin berhasil maka kau harus berani dengan resiko. Setiap keputusan pasti memiliki resiko, inilah yang nantinya membedakan seorang pemimpin dengan seorang pegawai biasa.

Seorang yang memiliki mental pemimpin akan konsekwen dengan apa yang telah direncanakannya. Dia siap dengan segala resiko yang akan dihadapi dalam menjalankan usahanya. Baginya tak ada yang tak bisa, ia tak menyerah terhadap segala bentuk masalah.

Sementara seorang pegawai biasa hanya menjalankan apa yang diperintahkan pimpinannya tanpa ia perlu memikirkan resiko dari pekerjaan yang ia jalani.
Jadi wajar nak, kalau seorang pemimpin atau manager dalam sebuah perusahaan memiliki penghasilan berpuluh bahkan beratus kali lipat dari pegawai biasa. Ini disebabkan tanggung jawab yang dia emban berpuluh kali lipat pula dari pegawai biasa.

Dan kau sekarang tinggal memilih nak, menjadi seorang pemimpin atau hanya seorang pegawai biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar