Minggu, 06 Juni 2010

MEMAKNAI KEGAGALAN

Anak, seorang teman pernah mengatakan bahwa apa yang ia lakukan selalu saja menemui kegagalan, apakah ia ditakdirkan untuk gagal atau ia sebenarnya tidak cocok dengan pekerjaan tersebut. Bahkan dalam setahun ia bisa tiga kali berpindah-pindah kerja.

Apa yang paling menyakitkan dari sebuah usaha, nak? Gagal. Banyak orang yang alergi dengan kegagalan. Banyak orang yang mati karena gagal, banyak yang gila karena gagal dan banyak yang putus asa karena gagal dan banyak pula yang bunuh diri karena gagal. Menyakitkan, dan memang sangat menyakitkan.

Tapi ada yang harus kau tahu nak, bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segala-galanya. Kalau kau pandai mensiasati hidup ini maka kegagalan yang kau alami akan menjadi guru yang sangat bijaksana. Karena dengan gagal kau akan belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Ada lagi cerita tentang seorang kawan yang sudah sekian kali melamar akhwat, tapi selalu saja mengalami penolakan. Bahkan dalam beberapa kali dari wanita yang dilamarnya justru yang ia dapatkan hanyalah penghinaan. Tapi penolakan demi penolakan itu tak menjadikan ia putus asa ataupun frustasi, dan ia terus mengembangkan diri dan menggali potensi dirinya, yang ada dalam pikirannya adalah bagaimana caranya membuktikan kalau ia bukan seperti yang dibayangkan oleh orang yang telah menolaknya.

Dan ia terus berjuang melawan penghinaan itu sampai hari ini, dan ia telah membuktikan kepada wanita idaman tersebut bahwa dia bukanlah masa lalunya dan ia adalah ia yang pada hari ini yang berjalan tegar dan tak patah hati oleh karena ditolak oleh seorang wanita.

Anak, banyak orang yang ketika mengalami kegagalan mengalami frustasi yang berkepanjangan, malu dilihat oleh orang lain karena takut diejek dan dihina. Tapi ayah pandang semua itu tak perlu nak. Sebenarnya kegagalan akan menuntut dan menuntun kita untuk menjadi orang yang bijaksana. Bijaksana dalam segala hal, terutama bijaksana untuk tidak lagi menjadi orang yang gagal. Kegagalan akan mengajarkan kepadamu banyak hal, terutama bagaimana caranya untuk menjaga agar kau tetap bahagia, sedang sukses hanya mengajarkan satu hal nak, yaitu bagaimana cara menikmati kebahagiaan.

Kegagalan memang menyakitkan nak, tapi kau tak usah takut gagal. Karena siapakah didunia ini yang tak pernah gagal? Kalau bisalah kita melihat dalam hidup setiap manusia, dapat ayah pastikan tidak ada didunia ini rasanya kita menemukan orang yang tidak pernah gagal. Banyak lagi kisah yang bisa kau lihat dalam hidup ini nak, bahwa setiap orang di dunia ini punya potensi untuk gagal akan tetapi hanya sedikit yang punya potensi untuk kembali berhasil, dan ayah berharap kau salah satu dari sedikit yang berhasil tersebut.

Anak, suatu saat kalau kau menemukan kegagalan dalam hidup. Kau telah kehilangan banyak uang dan berhutang sehingga kau tidak sanggup untuk membayarnya. Dan kau juga mempunyai masalah lain yang tak kalah pelik, kau ditinggalkan oleh wanita yang selama ini yang telah menjadi isterimu dan kau begitu mencintainya. Akan tetapi begitu kau membutuhkan dukungan moral darinya, ia pergi.

Apa setelah itu yang ada dalam benakmu? Kau akan merasa ketakutan dan kehilangan yang amat sangat, nak. Kau juga merasa sendiri dan merasa dicampakkan dan diperlakukan semena-mena orang yang selama ini begitu kau cintai. Kau juga merasa takut dan ingin lari karena takut akan komentar orang lain kepadamu. Apa nanti kata tetangga? Apa nanti kata ayah? Apa nanti kata kakak, adik, paman, bibi, sepupu, ipar, kakek, nenek, sahabat, musuh, kawan….. kau cemas dan ketakutan, seakan-akan mereka semua akan menyalahkan dan mentertawakan kemalanganmu. Dan ini akan menambah beban penderitaanmu.

Sebenarnya kalau maulah kita melihat, bahwa sebenarnya masalah yang ada padamu tidaklah terlalu berat. Cuma ketika berhadapan dengan masalah tersebut kau telah kehilangan terhadap control dirimu terlebih dahulu. Kalaupun kau akan memikirkan perkataan orang lain, maka berpikirlah seperti kau berpikir tentang mereka. Artinya bahwa kau sebenarnya tidak sempat memikirkan persoalan orang lain disebabkan oleh masalahmu yang sudah banyak.

Demikian juga dengan orang lain tersebut, mereka juga punya masalah dalam hidupnya yang harus mereka selesaikan, dengan demikian kapan mereka akan memikirkan dirimu. Makanya jangan takut dengan perkataan orang lain.

Anak, ketika masih muda ayah menemukan bahwa sepuluh dari sepuluh hal yang ayah lakukan menemui kegagalan, lalu ayah berpikir dan bekerja lebih giat, apapun ayah lakukan selama hal itu halal. Alhamdulillah ayah tidak sempat berputus asa, malah ayah merasa lebih terpacu memecahkan persoalan apabila menemui kegagalan.

Nak, kadang-kadang kita mendapatkan kegagalan karena kesalahan kita, maka kau harus cepat memperbaiki kesalahan tersebut. Kadang kala kau juga mendapatkan kegagalan disebabkan oleh orang lain, maka kau harus meninjau kembali kerja sama dengan orang tersebut.

Banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang menjadi gagal, tapi hanya satu cara agar seseorang untuk tidak menjadi seorang yang gagal, yaitu belajar dari kegagalan.

Dan kalaulah ayah berbicara tentang kegagalan ini tidaklah ayah sekedar bercerita kepadamu, akan tetapi ini adalah nasehat kepada diri ayah sendiri agar usaha yang sekarang ayah rintis bisa memberikan hasil yang lebih baik untuk masa depan kalian. Dan agar kalian juga belajar dari kegagalan ayah.
(Dari tulisan "KEPADA ANAK-ANAKKU; SEBUAH RENUNGAN TENTANG HIDUP" Oleh Abu Umar Abdul Aziz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar