Minggu, 27 Juni 2010

PINTU-PINTU SYAITHON

Menurut Imam Al Ghazali, pintu-pintu masuk setan ke dalam jiwa manusia di antaranya adalah :

1. Marah dan syahwat. Marah merupakan racun bagi akal, dan syahwat yang tidak terkendali sesuai syariat, merupakan pintu masuk yang sangat mudah bagi setan untuk menjerumuskannya kepada perbuatan maksiat.

2. Dengki dan tamak (serakah) terhadap segala sesuatu. Sifat ini dapat membuat orang menjadi buta hati dan tuli hati. Rasulullah SAW bersabda :”Cintamu terhadap sesuatu membuatmu buta dan tuli” (HR. Tirmidzi)

Jika hati seseorang telah diliputi rasa dengki dan tamak terhadap sesuatu, maka ia tidak akan dapat melihat dan mendengar kebenaran. Saat itulah setan masuk dan memberikan kesan baik terhadap orang yang sedang melampiaskan hawa nafsunya meskipun itu dilakukan secara keji dan munkar.

3. Kenyang yang berlebihan meskipun dengan makanan yang halal. Rasa kenyang yang berlebihan dapat memperkuat syahwat, sedangkan syahwat adalah senjata setan yang ampuh untuk melemahkan iman.

4. Berlebihan dalam berhias dengan perabotan, rumah dan pakaian. Perhiasan ini sangat didambakannya, sehingga sepanjang hidupnya terbenam ke dalam hal tersebut, selalu mengikuti hawa nafsu agar dipuji orang lain. Setan sangat senang masuk ke dalam jiwa orang yang sedang bangga oleh pujian orang lain, sehingga kebanggan itu dapat menyeretnya kepada kefasikan.

5. Tamak kepada manusia, menimbulkan rasa senang untuk mencari muka dan berbuat riya’, memuja seseorang secara berlebihan untuk mendapatkan perhatiannya, selalu berbuat dengan pamrih tertentu.

6. Terburu-buru dan tidak mengkonfirmasi persoalan, hal ini menghalangi kematangan berpikir secara bijaksana sehingga tanpa disadari setan memasukkan rencana kejahatan ke dalam jiwanya.

7. Segala macam harta kekayaan yang menyilaukan, dapat menyebabkan sesorang tidak pernah puas dengan apa yang telah dimilikinya, sehingga terjerumus ke dalam perburuan harta yang tak ada habisnya. Setan sangat mudah masuk ke dalam jiwanya sehingga seluruh hidupnya, waktu, pikiran dan tenaganya terkuras untuk menumpuk harta. Dan hidupnya akan lebih terpuruk lagi jika uang dan hartanya itu menimbulkan bangga diri, ujub dan sombong.

8. Bakhil dan takut miskin, merupakan senjata yang ampuh bagi setan untuk memasuki jiwa manusia. Takut miskin membuat orang menjadi bakhil, enggan untuk bersedekah, tidak membayar zakat, dan suka menumpuk harta yang dikiranya dapat menyelamatkan masa depannya.

9. Fanatik terhadap madzhab tertentu dan hawa nafsu, mendengki lawan dan melecehkannya. Hal ini merupakan pintu besar masuknya setan, bahkan dapat menghancurkan para ulama yang karena kefanatikannya dapat mengundang permusuhan di kalangan sesama muslim. Orang yang dengki selalu sibuk mencela dan mencari kesalahan orang lain, mencaci orang lain yang tidak sepaham dan merasa menang sendiri. Inilah lahan yang disukai setan untuk menciptakan permusuhan bahkan peperangan antara sesama muslim.

10. Mengajak orang awam untuk berpikir tentang Dzat Allah. Orang awam dengan pengetahuan yang sangat terbatas dapat terjerumus pada keraguannya tentang agama jika dia diajak berpikir tentang Dzat Allah. Bahkan dapat terjerumus kepada kekafiran atau bid’ah, hal inilah yang merupakan senjata perlawanan setan untuk mengajak manusia ke jalan yang sesat.

11. Buruk sangka kepada kaum muslimin, adalah pintu masuk setan untuk berkembang menjadi tuduhan dan fitnah. Akibatnya sangat merugikan orang lain, mengundang permusuhan dan bagi orang yang berprasangka berarti menzolimi dirinya sendiri.

Itulah sebagian pintu masuk setan ke dalam jiwa manusia, dan masih banyak lagi pintu-pintu lain yang sering kali tidak kita sadari. Melontar jumrah dalam ritual ibadah haji mengandung makna batin untuk melakukan perlawanan terhadap setan. Oleh karena itu pintu-pintu masuk setan ini perlu diketahui, jika kita tidak tahu pintu masuknya maka bagaimana kita akan menyerangnya?

Dengan pengetahuan ini semoga kita dapat mengendalikan diri agar terhindar dari sifat-sifat tercela yang merupakan pintu masuk setan, sehingga setan yang terkutuk itu dapat dicampakkan dari dalam hati jika ia telah terlanjur bertengger di sana. Kita harus selalu waspada betapa setan itu sangat dekat dengan kehidupan kita sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Sesungguhnya setan mengalir pada peredaran darah tubuh anak Adam” (HR: Bukhari dan Muslim)

“Dan katakanlah : ‘ Ya Tuhanku, aku berlindung kepadaMu dari bisikan jahat setan-setan. Dan aku berlindung kepadaMu, ya Tuhanku, supaya jangan mereka mendekati aku” (QS. Al Mu’minuun : 97-98)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar