Minggu, 13 Juni 2010

-- Catatan Terhadap Syarah Nawaqidhul Islam --- [Hadits Abu Bakar]

Pengertian ibadah dengan makna istilahi yang sempit inilah pengertian yang benar, yang sesuai dengan realita dan yang tersimpulkan dari nash-nash Al-Qur’an yang sangat banyak. Itulah yang dipahami oleh salaful ummah sebagaimana yang diriwayatkan Bukhari denga isnad shahih dalam Al-Adab Al-Mufrad dari Ma’qal bin Yasar, ia berkata:

انْطَلَقْتُ مَعَ أَبِي بَكْرٍ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، إِلَى النَّبِيِّ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: «يَا أَبَا بَكْرٍ! لَلشِّرْكُ فِيكُمْ أَخْفَى مِنْ دَبِيبِ النَّمْلِ». فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ: (وَهَلِ الشِّرْكُ إِلاَّ مَنْ جَعَلَ مَعَ اللهِ إِلَهاً آخَرَ؟!)، فَقَالَ النَّبِيُّ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ : «وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَلشِّرْكُ أَخْفَى مِنْ دَبِيبِ النَّمْلِ ، أَلاَ أَدُلُّكَ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتَهُ ذَهَبَ قَلِيلُهُ وَكَثِيرُهُ؟!»، قَالَ: «قُلْ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ».

Saya bersama Abu Bakar ra mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Beliau bersabda,
“Wahai Abu Bakar, syirik yang ada pada kalian lebih tersembunyi/halus/samar daripada jejak semut.”
Abu Bakar menyahut,
“Bukankah syirik itu tidak lain adalah menjadikan ilah lain bersama Allah?”
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab,
“Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, syirik itu lebih tersembunyi/halus/samar daripada jejak semut. Maukah engkau aku tunjukkan sesuatu yang apabila engkau kerjakan maka, baik syirik itu sedikit maupun banyak pasti akan hilang?”
Beliau melanjutkan,
“Ucapkanlah: Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu sedangkan aku tahu, dan aku meminta ampun kepada-Mu dari dosa yang aku tidak tahu.”

Perkataan Abu Bakar ra pertama kali: “Bukankah syirik itu tidak lain adalah menjadikan ilah lain bersama Allah?”. Begitulah, Abu Bakar membatasi syirik hanya pada bentuk semacam itu. Ini sama dengan pendapat kami yang telah kami jelaskan secara rinci di atas. Bentuk syirik yang terbayang dalam benaknya hanyalah: menjadikan ilah lain bersama Allah, yaitu meyakini selain Allah memiliki sifat uluhiyah.

SYIRIK AMALIY / KECIL

Adapun sabda beliau SAW: “Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, syirik itu lebih tersembunyi daripada jejak semut … dst” merupakan syariat baru dan perluasan makna syirik dalam bentuk-bentuk yang belum dikenal oleh bangsa Arab sampai saat itu. Makanya syariat baru tersebut memberikan nama pada perbuatan-perbuatan tertentu dan kehendak-kehendak tertentu sebagai kesyirikan. Dan mengkategorikannya sebagai syirik ‘amaliy dan menjadikannya dosa yang diharamkan, yang biasanya tidak mengeluarkan dari agama.

Syirik ‘amaliy ini sama sekali tidak termasuk syirik kufur, yang membatalkan Islam, yang mengeluarkan dari Islam, yang menjebloskan orang yang mati di atasnya –setelah sampainya risalah dan tegak hujjah, tanpa taubat- ke dalam neraka selama-lamanya. Namun masalah ini bukan pembahasan kita dalam bab ini. Ia akan dibahas pada bab-bab yang akan datang. Kami hanya akan membahas makna ibadah secara istilahi, bukan yang lain.

-------------
bersambung pada bahasan BAHAYA DAN BENCANA AKIBAT KAIDAH SALAH DALAM DEFINISI IBADAH [InysaAlloh]...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar